POLDA SULTENG BINA KOMUNITAS ANARKO MELALUI PENDEKATAN HUMANIS DAN KULTURAL


Palu, 12 Oktober 2025 — Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Sulawesi Tengah terus mengedepankan pendekatan humanis dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Melalui kegiatan penggalangan yang dilaksanakan di Kabupaten Sigi, jajaran Ditintelkam berhasil melakukan pembinaan terhadap salah satu tokoh komunitas Anarko di Kota Palu dan Sigi.


Kegiatan tersebut melibatkan Sdr. Wahyu Candra, yang dikenal di kalangan komunitas seni jalanan dengan nama Bayu Bungo Kumbang, selaku Koordinator Kelompok Anarko Palu–Sigi. Dalam pertemuan yang berlangsung di Desa Paneki, Kecamatan Sigi Biromaru, Sdr. Wahyu menyampaikan komitmen untuk tidak lagi terlibat dalam aktivitas anarkis dan bersedia bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.


Diketahui, kelompok Anarko di Palu kini mulai bertransformasi ke arah kegiatan yang lebih produktif, salah satunya melalui usaha jasa cleaning service online bernama “PAKARUSI (Panggil Kami Rumah Bersih)” yang dipromosikan melalui media sosial. Aktivitas mereka saat ini lebih banyak difokuskan pada kegiatan seni, sosial, dan kritik konstruktif terhadap isu-isu publik.


Pihak kepolisian menilai langkah ini sebagai sinyal positif bahwa pendekatan pembinaan persuasif lebih efektif dibandingkan penindakan represif terhadap kelompok-kelompok muda yang berhaluan kritis. “Kami berkomitmen membangun sinergi dengan semua elemen masyarakat, termasuk komunitas alternatif seperti Anarko, agar energi mereka bisa diarahkan pada hal-hal produktif,” ujar salah satu pejabat Ditintelkam Polda Sulteng.


Dari hasil kegiatan, Sdr. Wahyu Candra menunjukkan sikap kooperatif dan terbuka terhadap upaya pembinaan. Ia menyatakan siap membantu kepolisian memberikan informasi apabila terdapat pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan komunitas seni untuk kepentingan politik maupun provokasi sosial.



Ditintelkam Polda Sulteng akan melanjutkan pembinaan secara periodik untuk memperkuat komunikasi dan pemantauan terhadap dinamika komunitas Anarko di wilayah Palu dan Sigi. Pendekatan kultural juga akan terus didorong melalui kegiatan seni, musik, dan sosial yang mampu menjadi wadah kontra-narasi terhadap ideologi kekerasan.


Polda Sulteng berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh model kontra-radikalisasi dan kontra-narasi di ruang publik, khususnya di kalangan generasi muda kreatif yang sering mengekspresikan gagasan melalui seni dan budaya jalanan.


Kabidhumas Polda Sulteng, melalui keterangan tertulis, menyampaikan bahwa keberhasilan pendekatan humanis ini menunjukkan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan komunitas masyarakat dalam menciptakan suasana aman dan kondusif di wilayah Sulawesi Tengah.


🜛 POLDA SULAWESI TENGAH – MELINDUNGI, MENGAYOMI, DAN MELAYANI MASYARAKAT

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1